Keraton Kasunanan Surakarta
panduansangpetualang.com
Punya
nama resmi Keraton Surakarta Hadiningrat. Istana sang raja ini
merupakan bangunan bersejarah yang menjadi cikal bakal kota Solo.
Terhampar sebuah komplek besar dengan simbol-simbol kerajaan dari setiap sudut bangunannya. Membentang luas dengan bagian area-area yang memiliki fungsi berbeda. Dulu, sekitar tahun 1745 keraton ini dibangun oleh Sunan Paku Buwana II. Pada saat beliau memindahkan ibukota kerajaan dari Kartasura ke Desa Sala.
Tempat tinggal sang penguasa itu terus berbenah melakukan pembangunan secara bertahap. Hingga pada akhirnya rampung sempurna pada masa Paku Buwana X. Tata ruang dengan dominasi warna biru dan putih ini memiliki bangunan yang terpola. Persis seperti benteng pertahanan dengan tembok tinggi yang melindunginya.
Istana sang raja itu dibuka untuk umum. Para wisatawan bisa menelisik kisa sejarahnya lewat benda-benda peninggalan istana yang di pamerkan di museum. Beberapa diantaranya ada kereta kencana dan artefak-artefa yang memiliki nilai seni tinggi. Selain itu, ada pula patung kepala raksasa Kyai Rajamala. Dulu, patung kepala itu digunakan untuk hiasan perahu pada masa Paku Buwono IV.
Yang menjadi ciri khas dari Keraton Kasunanan Surakarta ini adalah berdirinya sebuah bangunan yang mirip tudung saji. Bangunan segilima itu bernama Sanggabuwana. Menara lima lantai itu dulu konon dimanfaatkan untuk tempat bertemunya Sang Raja dengan Ratu Laut Kidul. Namun sempat berubah fungsi menjadi bangunan pengintai musuh.
Keliling seluruan area keraton butuh perjalanan yang panjang. Ya, Biar tidak ada yang terlewat. Walau melelahkan, cagar budaya dengan bangunan yang masih terjaga ini wajib Anda kunjungi saat berlibur ke kota Solo. (*)
Terhampar sebuah komplek besar dengan simbol-simbol kerajaan dari setiap sudut bangunannya. Membentang luas dengan bagian area-area yang memiliki fungsi berbeda. Dulu, sekitar tahun 1745 keraton ini dibangun oleh Sunan Paku Buwana II. Pada saat beliau memindahkan ibukota kerajaan dari Kartasura ke Desa Sala.
Tempat tinggal sang penguasa itu terus berbenah melakukan pembangunan secara bertahap. Hingga pada akhirnya rampung sempurna pada masa Paku Buwana X. Tata ruang dengan dominasi warna biru dan putih ini memiliki bangunan yang terpola. Persis seperti benteng pertahanan dengan tembok tinggi yang melindunginya.
Istana sang raja itu dibuka untuk umum. Para wisatawan bisa menelisik kisa sejarahnya lewat benda-benda peninggalan istana yang di pamerkan di museum. Beberapa diantaranya ada kereta kencana dan artefak-artefa yang memiliki nilai seni tinggi. Selain itu, ada pula patung kepala raksasa Kyai Rajamala. Dulu, patung kepala itu digunakan untuk hiasan perahu pada masa Paku Buwono IV.
Yang menjadi ciri khas dari Keraton Kasunanan Surakarta ini adalah berdirinya sebuah bangunan yang mirip tudung saji. Bangunan segilima itu bernama Sanggabuwana. Menara lima lantai itu dulu konon dimanfaatkan untuk tempat bertemunya Sang Raja dengan Ratu Laut Kidul. Namun sempat berubah fungsi menjadi bangunan pengintai musuh.
Keliling seluruan area keraton butuh perjalanan yang panjang. Ya, Biar tidak ada yang terlewat. Walau melelahkan, cagar budaya dengan bangunan yang masih terjaga ini wajib Anda kunjungi saat berlibur ke kota Solo. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar